Blog untuk berbagi tentang ilmu di Sekolah Dasar

Pengertian Teknologi Pembelajaran

Pengertian Teknologi Pembelajaran


Sebelum membahas teknologi pembelajaran terlebih dahulu perlu diketahuipengertian teknologi. Kata Teknologi seringkali oleh masyarakat diartikan sebagai alatelektronik. Tapi oleh ilmuwan dan ahli filsafat ilmu pengetahuan diartikan sebagaipekerjaan ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah praktis. Jadi teknologi lebih mengacu pada usaha untuk memecahkan masalah manusia.
Menurut Yp Simon (1983), teknologi adalah suatu disiplin rasional yang dirancang untuk meyakinkan penguasaan dan aplikasi ilmiah. Menurut (An) Teknologi tidak perlu menyiratkan penggunaan mesin, akan tetapi lebih banyak penggunaan unsur berpikir dan menggunakan pengetahuan ilmiah. Menurut Paul Saetiles (1968). Teknologi selain mengarah pada permesinan, teknologi meliputi proses, sistem, manajemen dan mekanisme kendali manusia dan bukan manusia.
            Teknologi Pendidikan merupakan suatu cara yang sistematis dalam mendesain, melaksanakan, dan mengevaluasi proses keseluruhan dari belajar dan pembelajaran dalam bentuk tujuan pembelajaran yang spesifik, berdasarkan penelitian dalam teori belajar dan komunikasi pada manusia dan menggunakan kombinasi sumber-sumber belajar dari manusia maupun non manusia untuk membuat pembelajaran lebih efektif.
            Teknologi pendidikan merupakan proses yang kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari jalan pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi, dan mengelola pemecahan masalah yang menyangkut semua aspek belajar manusia.
Pengertian Teknologi Pendidikan menurut para ahli:
         Teknologi pendidikan merupakan suatu study dan praktek etis yang memfasilitasi belajar dan meningkatkan kinerja dengan menciptakan, menggunakan, dan mengelola proses- proses dan sumber-sumber teknologi yang sesuai ( Januszewski dan Molenda,2008)
         Teknologi pendidikan merupakan suatu proses yang kompleks dan terpadu melibatkan orang, prosudur, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari jalan pemecahan masalah yang menyangkut semua aspek belajar manusia (AECT, 1977).
         Teknologi pendidikan dapat diartikan sebagai cara sistematis dalam merancang, mengembangkan, memanfaatkan, mengelola, dan mengevaluasi proses-proses dan sumber-sumber untuk belajar(Richey dan Seels, 1994)
Secara historis bidang studi ini yang disebut sebagai “Teknologi Pendidikan” (Educational Technology) dan “Teknologi Pembelajaran” (Instructional Technology).Mereka yang lebih suka menggunakan istilah teknologi pembelajaran karena dua alasan. Yang pertama ialah bahwa kata pembelajaran (Instructional) lebih sesuai untuk mendeskripsikan fungsi-fungsi teknologi. Kedua, mereka menyatakan bahwa istilah pembelajaran lebih tepat sebab teknologi pendidikan pada umumnya berimplikasi pada lingkungan sekolah atau lingkungan pendidikan. Bagi kebanyakan pihak istilah pembelajaran memadukan tidak saja lingkungan persekolahan akan tetapi juga situasi pelatihan di luar sistem persekolahan. Knirk dan Gustafon (1986) menyatakan bahwa pembelajaran pada dasarnya berhubungan dengan masalah pengajaran (teaching) dan belajar (learning), sedangkan pendidikan mencakup semua aspek pendidikan.
Mereka yang menyukai menggunakan istilah teknologi pendidikan menyatakan bahwa oleh karena pembelajaran (Instruction) dipandang oleh kebanyakan sebagai bagian pendidikan, maka pembelajaran itu dapat membantu mempertahankan focus bidang studi itu(Association for Educational Communications and Technology, 1977; Saettler, 1990). Mereka percaya bahwa pendidikan mengacu ke belajar dalam banyak lingkungan termasuk rumah, sekolah, dan kerja. Sedangkan pembelajaran hanya berkonotasi kegiatan belajar di lingkungan sekolah.
Tampaklah bahwa kedua kelompok itu menggunakan rasional yang sama untuk memperkuat pandangan mereka mengenai pemakaian istilah yang berbeda. Mereka jugalah yang menggunakan kedua istilah itu untuk pengertian yang sama setelah bertahun-tahun seperti yang dicatat oleh finn tahun 1965. Sekitar tiga puluh tahun yang lalu istilah “Teknologi pendidikan” lebih disukai di inggris dan kanada., sedangkan istilah “Teknologi Pembelajaran” banyak dipakai di amerika serikat dewasa ini.
Pada tahun 1977 Asosiasi komunikasi dan teknologi pendidikan (Association for Educational Communications and Technology/ AECT) membedakan istilah antara “Teknologi pendidikan” dengan “Teknologi pembelajaran. Teknologi pendidikan pendidikan digunakan untuk mendeskripsikan bagian pendidikan yang digunakan untuk menangani masalah yang berhubungan dengan semua aspek belajar manusia melalui proses yang kompleks dan berkaitan. Interaksi ini juga memungkinkan “Teknologi Pendidikan” untuk mencakup belajar melalui media massa dan sistem pendukung pembelajaran termasuk sistem manajemennya. Teknologi dalam pendidikan digunakan untuk mendiskripsikan aplikasi teknologi yang digunakan oleh sistem pendukung pendidikan seperti pelaporan nilai, pembuatan jadwal dan pendanaan. “Teknologi Pembelajaran” didefinisikan sebagai bagian teknologi pendidikan dengan menggunakan rasional bahwa pembelajaran (Instruction) adalah bagian pendidikan yang hanya berhubungan dengan belajar yang bertujuan dan dapat dikontrol (AECT, 1977).
Read More
Menumbuhkan Kepekaan Sosial Melalui Belajar IPS

Menumbuhkan Kepekaan Sosial Melalui Belajar IPS


Dewasa ini kepedulian sosial  warga masyarakat terasa sudah mulai sangat menurun. Antara anggota masyarakat satu dengan anggota masyarakat yang lain rasa kerjasama atau gotong-royong yang pernah dilaksanakan oleh generasi kita dahulu sudah mulai luntur.
Situasi  kebersamaan dalam hidup bergotong royong seperti yang diceritakan di atas tersebut kini sangat sulit ditemukan.Nilai-nilai hidup yang penuh rasa kebersamaan,rasa simpati,dan empati  pada orang lain,rasa saling menghormati dan rasa toleransi sekarang ini sudah mulai memudar.Kepekaan dan kepedulian sosial  yang  pernah tumbuh dan berkembang pada masa generasi  pendahulu kita waktu itu harus kita upayakan dapat tumbuh kembang kembali.
Pada anak-anak usia sekolah dasar akan sangat baik untuk sekaligus dapat dibiasakan hidup gotong-royong dan bekerjasama melalui bimbingan dan tugas dari guru.melalui konsep-konsep ilmu sosial sebagai dasar pengajaran IPS siswa diberi pengetahuan dan keterampilan untuk dapat bersikap dan menjawab tentangan serta problematika sosial  yang ada di lingkungan siswa.
Dengan cara seperti  ini,maka diharapkan siswa dapat mudah memahami  konsep-konsep IPS yang sekaligus dapat diaplikasikan oleh siswa dalam kehidupan  siswa. Hal ini juga akan membuat mata pelajaran IPS menarik perhatian siswa dikarenakan belajar IPS tidak hanya berupa hafalan dari buku,tetapi langsung memecahkan persoalan sosial yang sedang dihadapi siswa di lingkungannya.
Read More