Essay Karawitan Indonesia
PENDIDIKANGURUSD.COM - Seni karawitan atau Gamelan adalah kesenian asli milik bangsa Indonesia, alat musik dari logam. Karawitan saat ini tidak hanya hidup dan berkembang di Jawa atau Indonesia melainkan telah berkembang pesat ke seluruh penjuru dunia. Perkembangan dan pertumbuhan karawitan yang telah menjangkau lima benua tidak hanya sebatas sebagai materi pertunjukan dalam sebuah festival atau acara pertunjukan. Karawitan telah menjadi bagian dari kegiatan akademik di berbagai sanggar, komunitas, atau individu- individu di penjuru dunia Bahkan sebuah acara yang menempatkan gamelan sebagai menu utama festival diselenggarakan di Vancouver Kanada, bukan di Jawa yang merupakan daerah asal kebudayaan karawitan. Tetapi ironisnya, perkembangan karawitan di Indonesia mengalami pasang surut. Pesatnya perkembangan karawitan di manca negara berbanding terbalik dengan kehidupan karawitan di Indonesia.
Maka dari itu perkembangan karawitan di Indonesia tidak secerah di manca Negara. Indicator- indicator yang menyebutkan bahwa perkembangan karawitan di Negara asalnya mengalami kemunduran antara lain : (1) Anak muda lebih suka pada musik modern atau pop dari pada musik karawitan, hal ini dapat ditunjukkan bahwa anak muda menyimpan lagu- lagu musik pop di HP, Laptop, Mp3 dan lain- lain, dan jarang menyimpan lagu- lagu dengan musik karawitan. (2) Acara- acara pertunjukan jarang menggunakan musik karawitan namun cenderung pada musik popular (Band). (3) Masyarakat Indonesia lebih suka mendengarkan music- music popular, hal ini dapat ditunjukkan pada (4) Karawitan saat ini hanya digunakan untuk acara- acara pertunjukan yang bersifat lokal seperti hajatan dan walimahan, jarang untuk pertunjukan yang bersifat nasional bahkan internasional di Indonesia. (5) Acara- acara musik di Indonesia yang ditonjolkan saat music pop seperti yang selalu disiarkan dalam acara televisi maupun radio- radio hal ini sangat jelas bahwa musik karawitan seakan- akan tidak layak untuk didengar dan cenderung kampungan tidak gaul serta tidak modern dan ketinggalan jaman. Perkembangannya karawitan seolah dianaktirikan, kadang gamelan dicap sebagai seni tradisional masyarakat pinggiran dan ketinggalan jaman. (6) Proses regenerasi untuk kebudayaan seni karawitan yang kurang, hal ini terlihat pada sekolah- sekolah yang belum begitu antusias untuk membelajarkan seni karawitan karena dianggap kurang penting.
Apabila terus menerus kebudayaan karawitan yang perkembangannya menurun di Negara asalnya dan lebih berkembang di Negara luar maka lambat laun karawitan di Negara Indonesia akan punah dan tidak dipakai lagi, hal ini seiring kebudayaan karawitan yang tergerus oleh arus kebudayaan musik popular dan musik manca yang lebih disukai rakyat Indonesia. Sehingga apabila dibiarkan terus menerus bisa berakibat seni kebudayaan karawitan akan di akui oleh Negara manca, bukan dari Indonesia yang jelas sebagai asal dari karawitan tersebut.
Sebenarnya dalam musik karawitan terdapat makna yang luar biasa dalam setiap alat- alatnya dan juga pada setiap alunan nada- nadanya. Pandangan hidup Jawa yang diungkapkan dalam musik gamelannya adalah keselarasan kehidupan jasmani dan rohani, keselarasan dalam berbicara dan bertindak sehingga tidak memunculkan ekspresi yang meledak-ledak serta mewujudkan toleransi antar sesama. Wujud nyata dalam musiknya adalah tarikan tali rebab yang sedang, paduan seimbang bunyi kenong, saron kendang dan gambang serta suara gong pada setiap penutup irama. Perkembangan selanjutnya setelah dinamai gamelan, musik ini dipakai untuk mengiringi pagelaran wayang, dan tarian. Barulah pada beberapa waktu sesudahnya berdiri sebagai musik sendiri dan dilengkapi dengan suara para sinden.
Seperangkat gamelan terdiri dari beberapa alat musik, diantaranya satu set alat musik serupa drum yang disebut kendang, rebab dan celempung, gambang, gong dan seruling bambu. Komponen utama yang menyusun alat-alat musik gamelan adalah bambu, logam, dan kayu. Masing-masing alat memiliki fungsi tersendiri dalam pagelaran musik gamelan, misalnya gong berperan menutup sebuah irama musik yang panjang dan memberi keseimbangan setelah sebelumnya musik dihiasi oleh irama gending.
Dari pemaparan diatas seharusnya kita sadar bahwa kebudayaan karawitan yang didalamnya terdapat seperangkat gamelan mempunyai makna yang luar biasa. Maka dari itu perlu adanya pelestarian budaya seni karawitan di Negara kita Indonesia, hal ini yang menjadi sentral untuk dapat memberikan regenerasi agar kebudayaan karawitan dapat tetap eksis dan masih bisa dimainkan oleh masyarakat Indonesia yaitu perlu adanya pengetahuan tentang pentingnya melstarikan kebudayaan seni karawitan, pengetahuan tentang perangkat seni karawitan beserta makna masing- masing perangkat, serta harus ada regenerasi yang dapat memainkan perangkat karawitan. Dari hal itu maka seni kebudayaan karawitan akan senantiasa lestari di negera kita Indonesia.
Peranan guru untuk memberikan pengetahuan atau proses regenerasi kebudayaan karawitan sangat penting, terutama guru sekolah dasar yang menjadi dasar untuk transfer of knowledge segala ilmu pengetahuan termasuk kebudayaan seni karawitan. Hal- hal yang harus dilakukan calon guru sekolah dasar untuk dapat memberikan yang terbaik bagi anak didiknya kelak dalam membelajarkan seni karawitan antara lain :
Demikian Essay ini semoga bermanfaat
Maka dari itu perkembangan karawitan di Indonesia tidak secerah di manca Negara. Indicator- indicator yang menyebutkan bahwa perkembangan karawitan di Negara asalnya mengalami kemunduran antara lain : (1) Anak muda lebih suka pada musik modern atau pop dari pada musik karawitan, hal ini dapat ditunjukkan bahwa anak muda menyimpan lagu- lagu musik pop di HP, Laptop, Mp3 dan lain- lain, dan jarang menyimpan lagu- lagu dengan musik karawitan. (2) Acara- acara pertunjukan jarang menggunakan musik karawitan namun cenderung pada musik popular (Band). (3) Masyarakat Indonesia lebih suka mendengarkan music- music popular, hal ini dapat ditunjukkan pada (4) Karawitan saat ini hanya digunakan untuk acara- acara pertunjukan yang bersifat lokal seperti hajatan dan walimahan, jarang untuk pertunjukan yang bersifat nasional bahkan internasional di Indonesia. (5) Acara- acara musik di Indonesia yang ditonjolkan saat music pop seperti yang selalu disiarkan dalam acara televisi maupun radio- radio hal ini sangat jelas bahwa musik karawitan seakan- akan tidak layak untuk didengar dan cenderung kampungan tidak gaul serta tidak modern dan ketinggalan jaman. Perkembangannya karawitan seolah dianaktirikan, kadang gamelan dicap sebagai seni tradisional masyarakat pinggiran dan ketinggalan jaman. (6) Proses regenerasi untuk kebudayaan seni karawitan yang kurang, hal ini terlihat pada sekolah- sekolah yang belum begitu antusias untuk membelajarkan seni karawitan karena dianggap kurang penting.
Apabila terus menerus kebudayaan karawitan yang perkembangannya menurun di Negara asalnya dan lebih berkembang di Negara luar maka lambat laun karawitan di Negara Indonesia akan punah dan tidak dipakai lagi, hal ini seiring kebudayaan karawitan yang tergerus oleh arus kebudayaan musik popular dan musik manca yang lebih disukai rakyat Indonesia. Sehingga apabila dibiarkan terus menerus bisa berakibat seni kebudayaan karawitan akan di akui oleh Negara manca, bukan dari Indonesia yang jelas sebagai asal dari karawitan tersebut.
Sebenarnya dalam musik karawitan terdapat makna yang luar biasa dalam setiap alat- alatnya dan juga pada setiap alunan nada- nadanya. Pandangan hidup Jawa yang diungkapkan dalam musik gamelannya adalah keselarasan kehidupan jasmani dan rohani, keselarasan dalam berbicara dan bertindak sehingga tidak memunculkan ekspresi yang meledak-ledak serta mewujudkan toleransi antar sesama. Wujud nyata dalam musiknya adalah tarikan tali rebab yang sedang, paduan seimbang bunyi kenong, saron kendang dan gambang serta suara gong pada setiap penutup irama. Perkembangan selanjutnya setelah dinamai gamelan, musik ini dipakai untuk mengiringi pagelaran wayang, dan tarian. Barulah pada beberapa waktu sesudahnya berdiri sebagai musik sendiri dan dilengkapi dengan suara para sinden.
Seperangkat gamelan terdiri dari beberapa alat musik, diantaranya satu set alat musik serupa drum yang disebut kendang, rebab dan celempung, gambang, gong dan seruling bambu. Komponen utama yang menyusun alat-alat musik gamelan adalah bambu, logam, dan kayu. Masing-masing alat memiliki fungsi tersendiri dalam pagelaran musik gamelan, misalnya gong berperan menutup sebuah irama musik yang panjang dan memberi keseimbangan setelah sebelumnya musik dihiasi oleh irama gending.
Dari pemaparan diatas seharusnya kita sadar bahwa kebudayaan karawitan yang didalamnya terdapat seperangkat gamelan mempunyai makna yang luar biasa. Maka dari itu perlu adanya pelestarian budaya seni karawitan di Negara kita Indonesia, hal ini yang menjadi sentral untuk dapat memberikan regenerasi agar kebudayaan karawitan dapat tetap eksis dan masih bisa dimainkan oleh masyarakat Indonesia yaitu perlu adanya pengetahuan tentang pentingnya melstarikan kebudayaan seni karawitan, pengetahuan tentang perangkat seni karawitan beserta makna masing- masing perangkat, serta harus ada regenerasi yang dapat memainkan perangkat karawitan. Dari hal itu maka seni kebudayaan karawitan akan senantiasa lestari di negera kita Indonesia.
Peranan guru untuk memberikan pengetahuan atau proses regenerasi kebudayaan karawitan sangat penting, terutama guru sekolah dasar yang menjadi dasar untuk transfer of knowledge segala ilmu pengetahuan termasuk kebudayaan seni karawitan. Hal- hal yang harus dilakukan calon guru sekolah dasar untuk dapat memberikan yang terbaik bagi anak didiknya kelak dalam membelajarkan seni karawitan antara lain :
- Belajar dengan giat saat masih kuliah terutama dalam mata kuliah seni karawitan.
- Seoarang calon guru harus mengetahui perangkat gamelan/ karawitan dan fungsinya serta bisa membunyikan walaupun hanya sebatas bisa. Tetapi di usahakn bisa mahir.
- Seorang guru harus memberikan pembelajaran tentang kebudayaan daerah termasuk kebudayaan seni karawitan agar budaya daerah tetap eksis dan lestari.
- Seorang calon guru harus bisa memberikan pembelajaran yang menyenangkan pada saat pelajaran seni budaya karawitan sehingga siswa akan tertarik dan suka untuk mendengarkan sekaligus memainkan perangkat karawitan.
- Seorang calon guru harus mempunyai ilmu- ilmu pembelajaran yang inovatif agar dapat diterapkan dalam pelaksanaan pembelajaran kebudayaan karawitan di Sekolah Dasar.
Demikian Essay ini semoga bermanfaat
0 Response to "Essay Karawitan Indonesia"
Post a Comment