Blog untuk berbagi tentang ilmu di Sekolah Dasar

Apa Sebenarnya Nama Sekolah Indonesia di Sabah Malaysia

PENDIDIKANGURUSD.COM – Assalamualaikum Wr. Wb Rekan Guru di Indonesia maupun di Luar Negeri. Sabah merupakan sebuah tempat di gugusan pulau Kalimantan. Sabah ini saat ini beradadalam wilayah kerajaan Malaysia. Sabah menurut orang disekitar mempunyai keunikan tersendiri bagi Kerajaan Malaysia. Seseorang asli Warga Negara Malaysia yang memang benar- benar Penduduk Sabah jika memasuki wilayah semenanjung (Malaysia yang berdekatan dengan Singapura) tidak memerlukan paspor, memang karena masih dalam satu Negara Malaysia. Yang unik adalah jika Warga Negara Malaysia yang asli dari daerah semenanjung berkunjung ke Negri Sabah Wajib memakai Paspor Malaysia. Memang kalau dibilang Sabah ini mempunyai keunikan tersendiri.
Sabah ini mempunyai pusat kota di Kota Kinabalu. Di Wilayah Sabah terbentang Puluhan ribu hektar pohon kelapa sawit yang kebanyakan pekerjanya adalah Tenaga Kerja Indonesia (TKI).  Kenapa TKI? Sebab memang secara demografi Sabah ini berhubung langsung secara daratan dengan Provinsi Kalimantan Utara. Dan bisa dikatakan sangat dekat sekali.
Dengan adanya TKI di ladang sawit Negeri Sabah sehingga banyak anak- anak yang lahir di Negri sabah, dengan demikian anak- anak itu perlu adanya pendidikan yang layak.
Saat ini Pemerintah Kerajaan Malaysia tidak membolehkan anak- anak yang bukan Warga Negara Malaysia untuk sekolah di Kerajaan Malaysia. Maka dari itu pemerintah Republik Indonesia harus bertanggung jawab untuk memberikan Pendidikan yang layak bagi Anak- anak Indonesia dimanapun tempatnya. Sesuai dengan amanat UUD 1945.
Pemerintah RI melalui Konsulat Jendral Republik Indensia di Kota Kinabalu mulai tahun 2006 telah mendirikan sekolah Indonesia di Kota Kinabalu. Sekolah itu walaupun gedung masih menyewa pada saat itu namun telah menerapkan sistem kurikulum sebagaimana di Indonesia. Saat ini sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK) telah memiliki gedung sendiri dan bertempat di Sepanggar Sabah.
Di ladang- ladang sawit dahulu sudah ada Sekolah yang dikelola oleh organisasi Internasional (NGO). Sekolah ini didirikan NGO untuk mendidikan anak- anak pekerja sawit. Sekolah ini dinamakan Humana. Sekolah Humana ini mempunyai kurikulum sama dengan sekolah di Malaysia. Untuk mata pelajaran yang wajib diberikan sekolah Humana yaitu Matematic, Bahasa Melayu, Bahasa Inggris, dan Sains. Selebihnya tidak wajib dan bahkan sebagian besar Humana tidak menambahkan lagi pelajaran yang lain.
Sekolah Humana ada sebagian dari para tenaga kerja Filipina namun kebanyakan siswanya dari para TKI yang bekerja di ladang sawit Sabah. Dengan demikian perlu adanya pembelajaran tentang keindonesian misalnya seperti pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dan Bahasa Indonesia. Pelajaran tidak bisa diberikan oeleh Cikgu (Guru red.) Humana sebab kebanyak Cikgu humana berasal dari Warga Negara Malaysia dan Filipina. Maka dari itu berkat kerjasama pemerintah Indonesia dengan NGO Humana bisa dikirim Guru dari Indonesia untuk mengajar di Humana. Guru Indonesia ini mengajar mata pelajaran khusus ke Indonesian.

Jenjang Sekolah Humana merupakan setingkat Sekolah Rendah. Kalau di Indonesia Sekolah Dasar. Setelah lulus dari Humana kebanyakan anak didik tidak lagi bersekolah. Dengan adanya fenomena seperti ini maka Pemerintah Indonesia mulai berfikir bagaimana mengadakan sekolah- sekolah di Ladang Sawit setingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP).  Dengan demikian berkat kerjasama Pemerintah Republik Indonesia pada saat itu Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono disepakati untuk mendirikan Sekolah setingkat SMP di ladang- ladang sawit. Sekolah ini dinamakan Community Learning Center (CLC). Dalam bahasa Malaysia dinamakan Pusat Belajar Komuniti namun jika di Indonsia dinamakan Pusat Kegiatan BElajar Mengajar (PKBM).
CLC Sekolah Menengah Pertama ini dinamakan CLC SMP Terbuka (CLC SMPT). Kenapa dinamakan terbuka. Sebab memang bukan sepenuhnya SMP pada umumnya di Indonesia. Di CLC SMP ini Gurunya terbatas dan fasilitas- fasilitas mengajar pun juga terbatas.
Saat ini jumlah CLC SMPT di Sabah ada sekitar 50-an. Tersebar di seluruh sabah. Namun untuk perkembangannya saat ini didirikan CLC setingkat Sekolah Dasar (CLC SD). Jika di ladang- ladang sawit tidak ada Humana, maka Ladang tersebut berkesempatan untuk mendirikan CLC SD. Menurut peraturan kerjasama antara Pemerintah Indonesia, Pemerintah Malaysia, dan NGO Humana, jika di ladang sawit Sabah sudah didirikan Humana maka tidak boleh ada Sekolah CLC setingakat SD. Saat ini CLC SD sudah tersebar di seluruh Sabah juga dan berjumlah 82 CLC SD.  Baik CLC SD maupun CLC SMPT semua berpusat di SIKK.
Kurikulum CLC SD yaitu menggunakan sama persis kuriklum yang diterapkan Sekolah Dasar di Indonesia. Sehingga dengan demikian anak- anak TKI di ladang sawit mendapatkan pendidikan yang cukup layak walaupun bekerja di Negara orang. Hal ini merupakan wujud komitmen pemerintah Republik Indonesia untuk Mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai dengan amanat UUD 1945.
Demikian artikel ini semoga bermanfaat.

Subscribe to receive free email updates:

1 Response to "Apa Sebenarnya Nama Sekolah Indonesia di Sabah Malaysia"

  1. Terima kasih Pak Aviandri...
    Ats artikel nya...
    Semoga bermanfaat utk sy dan semua pembaca...
    Semangat terus ya, Pak....!!!

    ReplyDelete